December 26, 2019 Mengetahui Penyebab Batuk pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Mengetahui Penyebab Batuk pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Batuk merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi sekalipun. Bayi yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh sempurna sangat mudah terserang penyakit ini. Untuk mengatasinya, Ibu harus tahu terlebih dulu penyebab batuk pada bayi tersebut. Penyebabnya sendiri tergantung pada jenis batuknya. Yuk, cari tahu apa saja jenis batuk pada bayi dan bagaimana cara mengatasinya!

Jenis-jenis Batuk yang Sering Menyerang Bayi

Berikut adalah beberapa jenis batuk yang sering menyerang bayi beserta penyebab dan gejalanya, Bu:

  • Batuk Gejala Flu atau Pilek Jika bayi menunjukkan gejala berupa sakit tenggorokan dan hidung mengeluarkan ingus, tandanya ia akan terserang flu atau pilek. Bayi juga kemungkinan akan mengalami batuk yang terbagi dalam dua jenis, yaitu:
    • Batuk berdahak. Bayi akan lebih berisiko mengalami batuk berdahak saat flu atau pilek. Penyebab umumnya adalah karena adanya infeksi bakteri dan virus pada saluran pernapasan yang kemudian menyebabkan adanya produksi lendir berlebih yang menghambat aliran udara. Kelebihan dahak ini akan merangsang terjadinya batuk yang disertai dengan keluarnya dahak.
    • Batuk kering. Jenis batuk ini tidak disertai dengan keluarnya dahak. Pemicunya adalah alergi dan virus flu atau pilek yang kemudian menyebabkan post-nasal drip dan membuat hidung memproduksi banyak lendir. Kelebihan lendir tersebut pun jatuh ke bagian belakang tenggorokan sehingga merangsang batuk.
  • Batuk Rejan Batuk rejan (pertusis) atau yang lebih dikenal dengan nama batuk seratus hari adalah batuk berkepanjangan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang mengakibatkan infeksi pada saluran pernapasan. Gejala-gejalanya berupa demam, hidung beringus, dan suara “ngik” saat menarik napas. Saat bayi mengalami batuk rejan, ia akan berpotensi untuk terkena komplikasi yang menyebabkan beberapa penyakit serius, seperti pneumonia, epilepsi, dan pendarahan otak. Batuk ini dapat diatasi dengan pemberian antibiotik erythromycin yang diresepkan oleh dokter. Namun Ibu juga bisa melakukan pencegahan dengan memberikan vaksin DTap untuk mengurangi risiko penularan batuk rejan.
  • Batuk Croup Batuk croup adalah pembengkakan pada beberapa saluran pernapasan, seperti laring (kotak suara), batang tenggorokan, dan bronkus (saluran udara ke paru-paru). Pembengkakan ini akan menyebabkan saluran pernapasan menyempit, sehingga bayi akan kesulitan bernapas dan mengeluarkan suara batuk yang menyerupai gonggongan. Gejala dari batuk croup antara lain demam, hidung beringus, dan kulit memucat akibat sesak napas dan kekurangan oksigen. Batuk pada bayi ini bisa disebabkan oleh influenza, parainfluenza RSV, adenovirus, campak, alergi, dan naiknya asam lambung.
  • Batuk Gejala Pneumonia Pneumonia atau radang paru-paru adalah suatu jenis penyakit di mana paru-paru menghasilkan dahak berlebih, sehingga area paru-paru mengalami penumpukan dahak. Pneumonia umumnya disebabkan oleh virus atau bisa juga karena adanya infeksi bakteri yang kemudian dapat memicu gejala batuk pada bayi. Beberapa gejalanya antara lain batuk disertai keluarnya dahak yang cukup pekat dan berwarna hijau kekuningan. Pada kondisi yang parah, batuk juga bisa disertai dengan darah dan memerlukan pengobatan medis secepat mungkin.
  • Batuk Akibat Asma Terakhir, ada batuk yang dialami oleh bayi penderita penyakit asma. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan yang membuat saluran udara mengalami penyempitan. Gejala yang umumnya dialami oleh bayi yang mengidap batuk jenis ini adalah sulit bernapas dengan retraksi (tarikan pada dada), hidung gatal dan tersumbat, dan mata berair. Batuk ini akan memburuk saat malam hari atau cuaca dingin.
  • Batuk Gejala Bronkiolitis Batuk gejala bronkiolitis adalah batuk akibat adanya penyempitan saluran pernapasan yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu polusi dan iritan dari lingkungan sekitar serta cuaca dingin. Saat mengalami batuk ini, saluran udara ke paru-paru akan terinfeksi dan berlendir, sehingga menyebabkan bayi sulit bernapas. Beberapa gejalanya antara lain batuk kering, hidung beringus, dan tidak nafsu makan yang lama-kelamaan akan mengakibatkan pneumonia, batuk croup, pilek, dan infeksi telinga.

Cara Mengatasi Batuk pada Bayi

Tidak seperti orang dewasa, batuk pada bayi tidak bisa diatasi dengan memberi obat yang bisa dibeli dengan bebas di apotek karena adanya efek samping yang berbahaya bagi bayi. Sebaiknya jika bayi batuk, Ibu lakukan beberapa hal berikut:

  • Memperbanyak asupan cairan tubuh. Untuk mengurangi lendir pada hidung, sebisa mungkin perbanyak asupan cairan tubuh pada bayi. Cairan tambahan akan mempermudah bayi untuk batuk dan mengeluarkan lendir, sehingga ia akan lebih mudah bernapas. Memberikan cairan dalam keadaan hangat juga lebih baik, karena dapat melegakan sakit tenggorokan yang dialaminya.
    Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan cukup memberikan tambahan ASI atau susu bubuk. Jika usianya sudah di atas 6 bulan, Ibu bisa memberikan air putih, sop, cokelat hangat, atau jus buah yang kaya vitamin C.
  • Menaikkan posisi kepala bayi. Hidung yang tersumbat akan membuat bayi kesulitan untuk tidur. Untuk itu Ibu bisa mengakalinya dengan menaikkan posisi kepala bayi. Bisa dengan meletakkan bantal atau selimut sebagai alas kepalanya.
  • Berikan makanan yang meringankan batuk. Bayi yang sudah memasuki masa MPASI sebaiknya diberikan makanan yang dapat meringankan batuk, seperti yogurt, puding, bubur apel, atau kaldu ayam.
  • Harus tidur dan istirahat cukup. Saat sakit, bayi harus lebih banyak istirahat supaya cepat sembuh. Pastikan ia tidak terlalu banyak bermain dan lebih sering beristirahat, meski ada kemungkinan tidurnya akan kurang nyenyak akibat hidung yang tersumbat.
  • Memberikan uap panas. Cara lainnya untuk meredakan hidung yang tersumbat adalah dengan memberikan uap panas. Tuang air panas pada wadah dan teteskan sedikit minyak kayu putih, lalu dekatkan pada bayi Ibu. Minta ia untuk menghirup uapnya. Agar bayi tidak terkena air panas, sebaiknya pangku dan pegangi tangannya. Bisa juga dengan menyalakan air panas di kamar mandi dan tutup pintu serta jendelanya agar uap panasnya memenuhi kamar mandi.
  • Memberikan obat penurun demam. Bila bayi mengalami demam dengan suhu di atas 37,5 oC, Ibu bisa memberikan obat penurun demam berupa paracetamol khusus bayi.

Jadi, sudah tahu kan, Bu, apa penyebab batuk pada bayi dan cara mengatasinya? Pantau terus gejala-gejala yang diperlihatkan oleh buah hati agar Ibu tahu cara tepat untuk menanganinya. Bila perlu, berkonsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat. Semoga buah hati lekas sembuh ya, Bu.

Wishlist 0
Continue Shopping
Cleobabys

FREE
VIEW